Rabu, Oktober 07, 2009

Objek Wisata di Kuningan : Telaga Remis

Suasana tenang di Telaga Remis

Tanggal 4 Oktober kemarin sambil mengerjakan Proyek juga sekalian refreshing. Tapi saya tidak tahu mau kemana. Karena Proyek saya mengeksplorasi seluruh wilayah kuningan, jadilah browsing objek wisata di Kuningan. Hasilnya dari berbagai objek wisata yang menarik di sana, saya jatuh pilihan ke Telaga Remis.


Telaga yang masih alami, yang dikelilingi rimbunnya pohon pinus di tepinya. Telaga dengan air berwarna hijau jernih karena kehidupan ganggang di dalamnya. Segar udaranya dan yang penting mampu memberikan inspirasi baru. Telaga Remis tidak begitu padat pengunjung. Oleh karena itu saya sangat menikmatinya. Aduh keburu tidak sabar nih jalan-jalannya.

Menuju Lokasi

Telaga Remis adalah salah satu objek wisata alam di Kabupaten Kuningan. Talaga Remis merupakan sebuah danau yang terletak di Desa Kaduela, kecamatan Pasawahan Kab. Kuningan, berjarak ±37 km dari pusat kota Kuningan dan 12 KM dari Kota Cirebon. Nama danau ini diambil dari binatang remis, sejenis kerang bewarna kuning yang banyak hidup di sekitar telaga tersebut.

Kondisi Alam

Terdapat 8 telaga yaitu : Telaga Leat, Telaga Nilem, Telaga Deleg, Situ Ayu Salintang, Telaga Leutik, Telaga Buruy, Telaga Tespong, dan Sumur Jalatunda. Objek Wisata Telaga Remis menyimpan keanekaragaman flora dan fauna, terdapat kurang lebih 160 jenis tumbuhan diantaranya sonokeling, malaka, kosambi dan lain-lain. Salah satu daya tarik tempat ini adalah adanya satu jenis tumbuhan langka yaitu Pisang Hyang yang menjadi obyek wisata budaya yang cukup terkenal baik di dalam negeri maupun mancanegara.


Talaga Remis merupakan perpaduan antara pesona alam pergunungan hutan serta air talaga yang jernih, bening laksana kaca didukung udara pergunungan yang sejuk menantang untuk berwana wisata menguak misteri hutan. Fasilitas yang tersedia adalah perahu motor, sepeda air, saung dan jalan setapak. Ditempat ini dapat pula bersantai dan menikmati jajanan yang tersedia. (Dikutip dari http://www.id.wikipedia.org/wiki/Telaga_Remis)

Rute

Rute menuju lokasi tidaklah sulit. Akses jalan yang bagus yang melewati Desa Cikalahang hanya terdapat beberapa bagian yang yang sedikit berlubang. Jarak dari kota Kuningan kurang lebih 37 KM. Akan lebih dekat jika kita dari arah Cirebon yang hanya 12 Km. Rute dari arah Cirebon, saya mengendarai sepeda motor menuju Sumber. Kemudian lanjutkan perjalanan ke arah Kab. Majalengka. Jika anda memasuki kawasan kerajinan Batu Bobos berarti anda telah dekat dengan lokasi, maka pelan-pelanlah memacu kendaraan anda. Di Perempatan Cikalahang akan ada papan petunjuk mengarah ke sebelah kiri yang bertuliskan Objek wisata Telaga Remis. Ikutilah jalan itu hingga anda sampai di Balai Desa Cikalahang. Kemudian belok kiri sekitar 500 meter, kemudian ada papan petunjuk ke lokasi Telaga Remis menunjuk ke arah sebelah kanan. Ikuti jalan sampai anda memasuki gerbang masuk di Telaga Remis. Disini anda siapkan uang sejumlah Rp. 7500,00/orang sebagai retribusi masuk objek wisata. Anda dapat memarkir kendaraan anda kurang lebih 500 meter setelah masuk gerbang.

Menikamati Suasana

Sungguh asri telaga ini, begitu alaminya. Air telaga yang berwarna hijau bening memang sebening kaca. Bahkan pohon-pohon seperti dicerminkan oleh air telaga tersebut. Ditepi danau, pohon pinus berdiri tegak dan rindang. Angin semilir menambah suasana hati ini semakin romantis mengagumi keindahan ciptaan-Nya.


Jalan-jalannya dimulai dengan berjalan ke arah sebelah kiri. Tujuannya adalah mengelilingi telaga keseluruhan. Setelah menuruni tangga saya pandangan saya terpaku sama hijaunya air danau. Benar-benar hijau, dan di dalamnya banyak sekali ganggang hijau dan ikan. Saya kemudian menyeberangi telaga melewati jembatan yang sengaja di bangun. Dari sini tampaklah keseluruhan bagian dari telaga. Di telaga ada yang memanfaatkannya untuk makan lesehan bersama keluarga besar meraka. Sungguh nikmat kelihatannya. Selain itu ada keluarga lain yang menumpang perahu motor berkeliling telaga bersama anak-anak mereka. Betul-betul harmonis. Ada juga pasangan kakek nenek yang naik angsa yang terbuat dari plastik. Mereka bersoes menikmati masa tua mereka.


Jika anda berkunjung ke sini, disediakan berbagai macam permainan. Disediakan perahu motor untuk mengelilingi telaga dengan tarif 3000 untuk setiap 15 menit. Itupun tergantung anda yang menawar. Sedangkan perahu kayuh dipatok tarif 1000 per 15 menit. Jika hari libur biasanya tarifnya lebih tinggi dari hari biasa. Tapi semuanya bisa dinegosiasikan oleh anda dan pemilik perahu.


Bagi anda yang suka tantangan, di Telaga Remis disediakan juga permainan meluncur. Orang yang akan meluncur dilengkapi dengan alat repling kemudian meluncur di atas tali menyeberangi Telaga Remis dengan ketinggian sekitar 5 meter dari permukaan air. Setelah siap anda kemudian akan diluncurkan dari menara pemberangkatan yang terletak di sebelah kanan telaga ini. Bagi anda yang ingin bersantai, anda dapat membawa tikar dan menggelar tikar di bawah rindangnya pohon pinus sambil menikmati jajanan atau makanan yang telah anda bawa. Saya ke sana cuma membawa roti apel jeruk dan beberapa botol minuman. Rasanya lebih nikmat makan di alam terbuka seperti ini. Apalagi sambil bersantap siang bersama keluarga membawa bekal nasi dan lauknya.


Di tepi Telaga Remis juga banyak orang yang berjualan. Syukurlah mereka dengan penuh kesadaran selalu menjaga kebersihan dan keindahan telaga ini sehingga dagangan mereka teratur. Meneruskan perjalanan mengitari telaga ini, lagi-lagi pandangan mata tak bisa lepas dari jernihnya air yang terdapat di telaga ini. Di beberapa bagian telaga air seperti cermin yang berwarna hijau yang memantulkan pohon-pohon diatasnya. Diperkirakan kedalaman telaga ini tidak lebih dari 5 meter. Kebersihan di lingkungan telaga sangat diperhatikan. Terlihat hampir semua bagian dari telaga tak ada sampah sedikitpun.


Di sebelah selatan danau terdapat tempat duduk bagi anda yang ingin rehat dari berjalan kaki. Tempatnya sangat strategis berada di ketinggian, sehingga anda dapat memandang ke bawah dengan leluasa. Dari ketinggian ini anda akan dapat melihat seluruh kegiatan yang ada di telaga. Angin semilir di ketinggian ini dan hawa pegunungan yang sejuk sangat terasa di badan. Sejuk sekali alam ciptaan-Nya ini.


Di sebelah timur terdapat pepohonan rindang. Bukan pohon pinus, sepertinya pohon beringin. Tempat duduk yang disediakan juga ada. di sini juga terdapat ayunan bagi anak-anak yang ingin bermain. Pastikan anda mendampingi anak-anak dan menjaga mereka agar tidak terlalu dekat dengan telaga sendirian. Selalu dampingi dan awasi setiap aktivitas meraka.

Puas sudah bekeliling telaga Remis. Tak terasa menunjukkan pukul 12 lebih. Ini waktunya shalat dhuhur. Di Telaga Remis juga disediakan mushola untuk sholat. Hanya kapasitasnya kecil, sehingga saya memutuskan untuk shalat dimasjid di luar. Saya menunaikan shalat dhuhur di masjid yang berada di kantor kelurahan Cikalahang. Setelah sholat, seperti ada yang memanggil-manggil. Ya, apalagi kalo bukan perut.
Untuk memcari tempat makan, anda harus kembali lagi ke arah Telaga Remis. Di tepi jalan di Desa Cikalahang yang menuju Telaga Remis, memang banyak sekali kolam renang dan restoran. Jika anda punya banyak waktu luang, ada baiknya mencoba kolam renang dengan air yang jernih yang mengalir.


Rekomendasi untuk tempat makan banyak sekali di sini. Menu-menu yang dihidangkan pada umumnya adalah ikan bakar yang membuat anda akan selalu menambah nasinya. Rasa ikan bakarnya enak sekali. Mungkin karena suasananya kali ya. Memang, rumah makan di cikalahang terletak di tepi pesawahan dan selokan air yang jernih sekali. Gemericik air yang jernih membuat nafsu makan bertambah. Apalagi di sekeliling tempat makan terdapat kebun mangga dan tanaman padi yang menghijau. Rumah makan yang sering dikunjungi adalah Rumah makan Karitzma. Menu disini sangat menggugah selera dan bisa anda memesan dengan harga tidak lebih dari 30 Ribu per orang. Ikan bakar yang dihidangkan pun cukup besar dengan nasi hangat yang wangi yang masih mengepul.


Apabila anda menginginkan rumah makan yang lesehan, sebelah rumah makan Karitzma ini bisa anda singgahi. Disini malah lebih murah, nasi dan dua porsi besar ikan bakar + minuman hanya 40 ribu saja. Betul-betul kenyang. Saya saja hampir 2 jam duduk disini menikmati makan siang di tengah kolam ikan yang terletak di pinggir area persawahan. Pemandangan yang begitu memukau membuat saya tak ada keinginan untuk pulang. Akan tetapi karena waktu sudah masuk waktu asar, akhirnya saya putuskan meninngalkan lokasi eksotis ini untuk sholat asar dilanjutkan ke supermarket untuk membeli bahan kebutuhan sehari-hari. Hemm. Benar-benar hari Minggu yang menyenangkan. Suatu saat saya akan berkunjung ke sini lagi. Saatnya anda mencoba.

Rabu, Agustus 19, 2009

Objek Wisata Cirebon : Indahnya Sunset di Setu Sedong

Sekilas Setu Sedong

Setu (waduk) Sedong merupakan waduk buatan di wilayah kec. Sedong Kab. Cirebon Jawa Barat. Setu ini berfungsi menampung air hujan dan sungai sebagai pengairan daerah pertanian sekitar kec. Sedong. Manfaat yang di peroleh dari setu ini begitu besar. Selain sebagai pengairan dan irigasi, Setu Sedong juga menyimpan kelebihan air pada musim hujan. Dengan kedalaman 5-10 meter, dengan luas hampir 150 hektare, jelaslah bahwa penampungan air untuk kebutuhan irigasi tercukupi, dengan syarat tidak terjadi kekeringan berkepanjangan di daerah ini.


Setu sedong dapat di kunjungi lewat dua jalur, yaitu jalur Cirebon dan jalur Sindang Laut. Dari arah Cirebon, belok kanan sedangkan dari arah Sindang Laut belok kiri. Jalan menuju Setu Sedong begitu menanjak. Pada beberapa jalan, kita melewati area persawahan yang di tumpang sari dengan tanaman Mangga. Setelah sampai, kita dapat mengitari setu sedong dari arah selatan. Di selatan area ini juga terdapat area persawahan yang begitu hijau, menambah sejuk pemandangan yang ada.


Bagi sahabat sekalian yang suka memancing, jangan khawatir, di Setu Sedong banyak ikannya. Memancing di sini tidak dipungut biaya. Dari pengalaman pemancing, lumayanlahlah untuk sekedar menghibur dengan sensasi menyentak pancingan.


Tempat yang bagus untuk melihat keseluruhan Setu Sedong adalah dengan memutar ke sebelah kiri dari jalan masuk. Kemudian akan ada semacam dermaga yang menjorok ke dalam Setu Sedong. Nah dari sini terlihat jelas keindahan setu ini.


Sebenarnya semua objek yang didukung dengan keindahan alam sekelilingnya menawarkan pesona alam yang eksotis. Namun terkadang tak seorang pun ada yang mempunyai ide brillian untuk mengembangkan daerah-daerah seperti ini menjadi kawasan hijau yang indah yang membuat orang mengunjungi tempat tersebut. Coba seandainya objek-objek keindahan alam seperti ini dioptimalkan, saya yakin akan banyak pengunjung yang datang. Karena pada dasarnya, manusia menyukai dan membutuhkan keindahan bagi jiwanya.


Setu sedong ini bagus untuk dikunjungi kapan saja. Moment yang paling tepat untuk mengunjunginya adalah sore hari. Ketika sore hari, suhu udara tidak terlalu panas. Pantulan sinar jingga dari matahari pada sore hari pada riak-riak air sungguh mampu untuk menghilangkan penat seharian sehabis bekerja, jika kita mengunjunginya setelah bekerja. Selain itu aktivitas penduduk sekitar menambah rasa haru akan keuletan para petani mengolah sawah mereka dari kecil hingga mendekati panen. Sungguh kesabaran yang hebat. Selain itu ada penggembala kerbau yang memandikan kerbaunya dengan tulus. Suatu harmonisasi alam yang sekarang jarang ditemui. Ahh, betapa hdup ini indah.

Selasa, Agustus 18, 2009

Objek wisata di Kuningan : Lembah Cilengkrang

Persiapan

Akhir pekan kemarin begitu menyenangkan, setelah 6 hari bekerja, ini saatnya untuk refreshing, pikir saya. Dengan seorang teman hari minggu tanggal 16 Agustus 2009 di rencanakan ke lembah Cilengkrang. Tapi pagi-pagi setelah Badminton, rencana diubah ke hari senin, Supaya tidak begitu padat, soalnya di Cilengkrang juga merupakan tempat untuk camping, sehingga kemungkinan besar akan ada banyak antrian.


Setelah pagi-pagi berkoordinasi, jadilah jam keberangkatan ditetapkan jam 8 pagi.
Kami membawa bekal nasi, sandal, pakaian ganti dan tak lupa buah-buahan : melon, jeruk, pisang dan sawo yang kita beli di pinggir jalan. Juga tak lupa bawa pisau untuk mengiris melon tentunya.

Sekilas tentang lembah cilengkrang

Lembah cilengkrang terletak di Desa Pajambon, Kacamatan Karamatmulya, Kabupaten Kuningan, merupakan wisata alam di Taman Nasional Gunung Ciremai.

Untuk menuju ke sana, pengunjung bisa menuju ke arah kuningan kemudian belok kanan di gerbang yang ada tulisan "Desa Kalapa Gunung". Sampai disini terus masuk mengikuti papan petunjuk di sepanjang jalan.
Sesampai di desa Pajambon, kendaraan dititipkan dengan membayar parkir Rp 3000,00.


Kemudian kita akan menyusuri jalan setapak yang menuju ke lembah dengan kondisi menanjak. oh ya, selain itu di desa pajambon juga terdapat kebun buah Jambu. Buahnya besar-besar dan matang yang terdapat di samping jalan penanjakan. Terdapat juga susu sapi perah, yang kalo mau kita dapat memesan susu murni untuk di bawa pulang nanti. Pesan susu murninya harus sebelum jam 3, karena pemerahan dilakukan pada sore hari untuk kemudian dikirim ke konsumen.

Sepanjang tanjakan kita juga dapat menikmati pemandangan kaki gunung ciremai dan buah alpokat sepanjang jalan yang kita lewati. Jika sampai gerbang, belok kanan untuk mendaki lagi menuju lembah. Disini kita melalui pepohonan yang rindang. Ada pohon bambu "Apus", pohon pakis dan pepohonan lain yang masih betul-betul alami.


Sepanjang jalan setapak kita disuguhi pemandangan yang mempesona. Memandangi tebing yang kehijau-hijauan sangatlah menyejukkan mata. Ditambah pohon-pohon besar disisi jalan yang berumur puluhan tahun. Disini juga terdapat batuan sedimentasi yang berlapis-lapis, mengingatkan kita akan teori bahwa kerak bumi terdiri atas berbagai lapisan batu-batuan. Tidak jauh dari tempat ini sebentar lagi sampai kita di pos masuk. Di sini kita membayar retribusi Rp 4000,00 untuk 1 orang.

Di pos masuk disediakan mushola untuk shalat. Ada tumbuhan yang meniru buah pisang tapi dua dimensi. Aneh, baru kali ini saya melihatnya. Barangkali sahabat tahu, bunga apa itu?. Di sini juga ada bunga mawar yang waktu itu saya meminta izin untuk memetiknya.

Sebenarnya yang sesungguhnya dicari dari lembah Cilengkrang bagi saya adalah ketenangan dan tantangan. Lembah Cilengkrang bukanlah tempat yang ramai yang banyak dikunjungi orang, oleh karena itu saya mengunjunginya, karena ketenangan yang saya inginkan.

Jika kita sudah mendapat tiket masuk, kita menyusuri jalan setapak. Di kanan dan kiri jalan terdapat berbagai koleksi tumbuhan langka Gunung Ciremai yang dilindungi dan dibudayakan. Disini kita dapat belajar tentang vegetasi apa saja yang ada di Gunung Ciremai.

Jika kita ingin camping, maka setelah berjalan selama 1/2 jam, kita akan melalui tanah lapang di bawah pohon pinus yang rindang. Tempat ini biasa digunakan para murid SMA dan Perguruan tinggi maupun Organisasi Kepemudaan untuk berkemah.

Tempat perkemahan ini ada dua tempat. Yang satu terletak di lembah yang lebih rendah dari tempat berkemah pertama. Untuk keperluan memasak seperti air, sangat mudah didapatkan. Hanya dengan menuruni jalan kurang lebih 100 m kita dapatkan air bersih yang segar.


Selain tempat perkemahan ini, tempat yang menarik untuk dikunjungi adalah aliran sungainya yang sangat jernih. Untuk menyeberangi sungai disediakan jembatan sederhana yang terbuat dari pohon pakis. Sungai ini sangtlah menawan, karena batu kali yang ada didasar sungai sampai terlihat. Riak sungai yang indah sangatlah menenangkan seperti suatu terapi biologis yang berhasil membuat tenang jiwa kita. Benar-benar eksotis dan romantis.


Setelah itu kita akan menemui aliran sungai kecil yang hangat. Ya, di sinilah sumber mata air hangat itu. Disediakan 3 buah kolam bagi anda yang ingin berendam.

Disebelah kiri dari sumber mata air itu, terdapat Curug Sabuk yang merupakan air terjun dengan ketinggian kurang lebih 20 m. Air terjun ini sangat bersih dan jernih dan membolehkan siapapun untuk mandi di sana. Pertama kali menyentuhnya, wuihh, dingin banget. Pijatan air terjun ke badan kita membuat kita sangat relax.

Jika kita meneruskan perjalanan ke atas lagi, kita akan menjumpai curug sawer. Curug sawer ini memiliki ketinggian lebih kurang 75 m. Namun untuk mencapainya tidak mudah. Kita harus mendaki jalan yang sebenarnya merupakan aliran sungai. Jadi anda harus berhati-hati karena jalan ini sangat licin.

Di sekitar curug ini, kita mendengar suara burung-burung berkicau yang menambah semarak alam ciptaan-Nya.

Berdasarkan penelitian Yayasan Visita Kuningan, di sekitar Lembah Cilengkrang masih ditemukan binatang Kijang (Mantiacus muncak), Elang Jawa/Elang Garuda (spizeatus bartelsi), macan tutul, macan kumbang (panthera pardus). Surili (presbites aygula), lutung dan kera.

Karena lelah, akhirnya kita memutuskan untuk kembali ke tanah lapang guna beristirahat. sambil duduk di atas rumput di bawah rindangnya pohon pinus, di tiup semilir angin yang sejuk, kita membuka bekal yang kita bawa. Sambil bercerita betapa indahnya alam ini, kita menyantap nasi dengan lauk sambal, lalapan, telur dadar dan udang. Setelah selesai ada hidangan cuci mulut berupa buah melon, sawo dan pisang. Untuk minumnya ada susu bendera yang dingin. Ehm, sempurna rasanya hidup ini walaupun dengan kesederhanaan.

Setelah itu kita kembali ke pos masuk dan menunaikan shalat Dhuhur di sana.
Setelah beristirahat cukup lama, akhirnya kita menuruni lembah dengan perasaan puas. Rencananya sepulang dari sini kita akan ke kuningan untuk menunaikan shalat ashar di masjid Agung Kuningan.

Jam 16.30 kita kembali kerumah masing-masing.