Persiapan
Akhir pekan kemarin begitu menyenangkan, setelah 6 hari bekerja, ini saatnya untuk refreshing, pikir saya. Dengan seorang teman hari minggu tanggal 16 Agustus 2009 di rencanakan ke lembah Cilengkrang. Tapi pagi-pagi setelah Badminton, rencana diubah ke hari senin, Supaya tidak begitu padat, soalnya di Cilengkrang juga merupakan tempat untuk camping, sehingga kemungkinan besar akan ada banyak antrian.
Setelah pagi-pagi berkoordinasi, jadilah jam keberangkatan ditetapkan jam 8 pagi.
Kami membawa bekal nasi, sandal, pakaian ganti dan tak lupa buah-buahan : melon, jeruk, pisang dan sawo yang kita beli di pinggir jalan. Juga tak lupa bawa pisau untuk mengiris melon tentunya.
Sekilas tentang lembah cilengkrang
Lembah cilengkrang terletak di Desa Pajambon, Kacamatan Karamatmulya, Kabupaten Kuningan, merupakan wisata alam di Taman Nasional Gunung Ciremai.
Untuk menuju ke sana, pengunjung bisa menuju ke arah kuningan kemudian belok kanan di gerbang yang ada tulisan "Desa Kalapa Gunung". Sampai disini terus masuk mengikuti papan petunjuk di sepanjang jalan.
Sesampai di desa Pajambon, kendaraan dititipkan dengan membayar parkir Rp 3000,00.
Kemudian kita akan menyusuri jalan setapak yang menuju ke lembah dengan kondisi menanjak. oh ya, selain itu di desa pajambon juga terdapat kebun buah Jambu. Buahnya besar-besar dan matang yang terdapat di samping jalan penanjakan. Terdapat juga susu sapi perah, yang kalo mau kita dapat memesan susu murni untuk di bawa pulang nanti. Pesan susu murninya harus sebelum jam 3, karena pemerahan dilakukan pada sore hari untuk kemudian dikirim ke konsumen.
Sepanjang tanjakan kita juga dapat menikmati pemandangan kaki gunung ciremai dan buah alpokat sepanjang jalan yang kita lewati. Jika sampai gerbang, belok kanan untuk mendaki lagi menuju lembah. Disini kita melalui pepohonan yang rindang. Ada pohon bambu "Apus", pohon pakis dan pepohonan lain yang masih betul-betul alami.
Sepanjang jalan setapak kita disuguhi pemandangan yang mempesona. Memandangi tebing yang kehijau-hijauan sangatlah menyejukkan mata. Ditambah pohon-pohon besar disisi jalan yang berumur puluhan tahun. Disini juga terdapat batuan sedimentasi yang berlapis-lapis, mengingatkan kita akan teori bahwa kerak bumi terdiri atas berbagai lapisan batu-batuan. Tidak jauh dari tempat ini sebentar lagi sampai kita di pos masuk. Di sini kita membayar retribusi Rp 4000,00 untuk 1 orang.
Di pos masuk disediakan mushola untuk shalat. Ada tumbuhan yang meniru buah pisang tapi dua dimensi. Aneh, baru kali ini saya melihatnya. Barangkali sahabat tahu, bunga apa itu?. Di sini juga ada bunga mawar yang waktu itu saya meminta izin untuk memetiknya.
Sebenarnya yang sesungguhnya dicari dari lembah Cilengkrang bagi saya adalah ketenangan dan tantangan. Lembah Cilengkrang bukanlah tempat yang ramai yang banyak dikunjungi orang, oleh karena itu saya mengunjunginya, karena ketenangan yang saya inginkan.
Jika kita sudah mendapat tiket masuk, kita menyusuri jalan setapak. Di kanan dan kiri jalan terdapat berbagai koleksi tumbuhan langka Gunung Ciremai yang dilindungi dan dibudayakan. Disini kita dapat belajar tentang vegetasi apa saja yang ada di Gunung Ciremai.
Jika kita ingin camping, maka setelah berjalan selama 1/2 jam, kita akan melalui tanah lapang di bawah pohon pinus yang rindang. Tempat ini biasa digunakan para murid SMA dan Perguruan tinggi maupun Organisasi Kepemudaan untuk berkemah.
Tempat perkemahan ini ada dua tempat. Yang satu terletak di lembah yang lebih rendah dari tempat berkemah pertama. Untuk keperluan memasak seperti air, sangat mudah didapatkan. Hanya dengan menuruni jalan kurang lebih 100 m kita dapatkan air bersih yang segar.
Selain tempat perkemahan ini, tempat yang menarik untuk dikunjungi adalah aliran sungainya yang sangat jernih. Untuk menyeberangi sungai disediakan jembatan sederhana yang terbuat dari pohon pakis. Sungai ini sangtlah menawan, karena batu kali yang ada didasar sungai sampai terlihat. Riak sungai yang indah sangatlah menenangkan seperti suatu terapi biologis yang berhasil membuat tenang jiwa kita. Benar-benar eksotis dan romantis.
Setelah itu kita akan menemui aliran sungai kecil yang hangat. Ya, di sinilah sumber mata air hangat itu. Disediakan 3 buah kolam bagi anda yang ingin berendam.
Disebelah kiri dari sumber mata air itu, terdapat Curug Sabuk yang merupakan air terjun dengan ketinggian kurang lebih 20 m. Air terjun ini sangat bersih dan jernih dan membolehkan siapapun untuk mandi di sana. Pertama kali menyentuhnya, wuihh, dingin banget. Pijatan air terjun ke badan kita membuat kita sangat relax.
Jika kita meneruskan perjalanan ke atas lagi, kita akan menjumpai curug sawer. Curug sawer ini memiliki ketinggian lebih kurang 75 m. Namun untuk mencapainya tidak mudah. Kita harus mendaki jalan yang sebenarnya merupakan aliran sungai. Jadi anda harus berhati-hati karena jalan ini sangat licin.
Di sekitar curug ini, kita mendengar suara burung-burung berkicau yang menambah semarak alam ciptaan-Nya.
Berdasarkan penelitian Yayasan Visita Kuningan, di sekitar Lembah Cilengkrang masih ditemukan binatang Kijang (Mantiacus muncak), Elang Jawa/Elang Garuda (spizeatus bartelsi), macan tutul, macan kumbang (panthera pardus). Surili (presbites aygula), lutung dan kera.
Karena lelah, akhirnya kita memutuskan untuk kembali ke tanah lapang guna beristirahat. sambil duduk di atas rumput di bawah rindangnya pohon pinus, di tiup semilir angin yang sejuk, kita membuka bekal yang kita bawa. Sambil bercerita betapa indahnya alam ini, kita menyantap nasi dengan lauk sambal, lalapan, telur dadar dan udang. Setelah selesai ada hidangan cuci mulut berupa buah melon, sawo dan pisang. Untuk minumnya ada susu bendera yang dingin. Ehm, sempurna rasanya hidup ini walaupun dengan kesederhanaan.
Setelah itu kita kembali ke pos masuk dan menunaikan shalat Dhuhur di sana.
Setelah beristirahat cukup lama, akhirnya kita menuruni lembah dengan perasaan puas. Rencananya sepulang dari sini kita akan ke kuningan untuk menunaikan shalat ashar di masjid Agung Kuningan.
Jam 16.30 kita kembali kerumah masing-masing.
Selasa, Agustus 18, 2009
Objek wisata di Kuningan : Lembah Cilengkrang
Diposting oleh Adi Wicaksono di 1:49:00 PM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
bro kapan kapan aku maun lagi ke cilengkrang[ bales juga bro ]
bagus tuh. yg penting jangan musim hujan. bahaya longsor.
Posting Komentar