Rabu, Agustus 19, 2009

Objek Wisata Cirebon : Indahnya Sunset di Setu Sedong

Sekilas Setu Sedong

Setu (waduk) Sedong merupakan waduk buatan di wilayah kec. Sedong Kab. Cirebon Jawa Barat. Setu ini berfungsi menampung air hujan dan sungai sebagai pengairan daerah pertanian sekitar kec. Sedong. Manfaat yang di peroleh dari setu ini begitu besar. Selain sebagai pengairan dan irigasi, Setu Sedong juga menyimpan kelebihan air pada musim hujan. Dengan kedalaman 5-10 meter, dengan luas hampir 150 hektare, jelaslah bahwa penampungan air untuk kebutuhan irigasi tercukupi, dengan syarat tidak terjadi kekeringan berkepanjangan di daerah ini.


Setu sedong dapat di kunjungi lewat dua jalur, yaitu jalur Cirebon dan jalur Sindang Laut. Dari arah Cirebon, belok kanan sedangkan dari arah Sindang Laut belok kiri. Jalan menuju Setu Sedong begitu menanjak. Pada beberapa jalan, kita melewati area persawahan yang di tumpang sari dengan tanaman Mangga. Setelah sampai, kita dapat mengitari setu sedong dari arah selatan. Di selatan area ini juga terdapat area persawahan yang begitu hijau, menambah sejuk pemandangan yang ada.


Bagi sahabat sekalian yang suka memancing, jangan khawatir, di Setu Sedong banyak ikannya. Memancing di sini tidak dipungut biaya. Dari pengalaman pemancing, lumayanlahlah untuk sekedar menghibur dengan sensasi menyentak pancingan.


Tempat yang bagus untuk melihat keseluruhan Setu Sedong adalah dengan memutar ke sebelah kiri dari jalan masuk. Kemudian akan ada semacam dermaga yang menjorok ke dalam Setu Sedong. Nah dari sini terlihat jelas keindahan setu ini.


Sebenarnya semua objek yang didukung dengan keindahan alam sekelilingnya menawarkan pesona alam yang eksotis. Namun terkadang tak seorang pun ada yang mempunyai ide brillian untuk mengembangkan daerah-daerah seperti ini menjadi kawasan hijau yang indah yang membuat orang mengunjungi tempat tersebut. Coba seandainya objek-objek keindahan alam seperti ini dioptimalkan, saya yakin akan banyak pengunjung yang datang. Karena pada dasarnya, manusia menyukai dan membutuhkan keindahan bagi jiwanya.


Setu sedong ini bagus untuk dikunjungi kapan saja. Moment yang paling tepat untuk mengunjunginya adalah sore hari. Ketika sore hari, suhu udara tidak terlalu panas. Pantulan sinar jingga dari matahari pada sore hari pada riak-riak air sungguh mampu untuk menghilangkan penat seharian sehabis bekerja, jika kita mengunjunginya setelah bekerja. Selain itu aktivitas penduduk sekitar menambah rasa haru akan keuletan para petani mengolah sawah mereka dari kecil hingga mendekati panen. Sungguh kesabaran yang hebat. Selain itu ada penggembala kerbau yang memandikan kerbaunya dengan tulus. Suatu harmonisasi alam yang sekarang jarang ditemui. Ahh, betapa hdup ini indah.

Selasa, Agustus 18, 2009

Objek wisata di Kuningan : Lembah Cilengkrang

Persiapan

Akhir pekan kemarin begitu menyenangkan, setelah 6 hari bekerja, ini saatnya untuk refreshing, pikir saya. Dengan seorang teman hari minggu tanggal 16 Agustus 2009 di rencanakan ke lembah Cilengkrang. Tapi pagi-pagi setelah Badminton, rencana diubah ke hari senin, Supaya tidak begitu padat, soalnya di Cilengkrang juga merupakan tempat untuk camping, sehingga kemungkinan besar akan ada banyak antrian.


Setelah pagi-pagi berkoordinasi, jadilah jam keberangkatan ditetapkan jam 8 pagi.
Kami membawa bekal nasi, sandal, pakaian ganti dan tak lupa buah-buahan : melon, jeruk, pisang dan sawo yang kita beli di pinggir jalan. Juga tak lupa bawa pisau untuk mengiris melon tentunya.

Sekilas tentang lembah cilengkrang

Lembah cilengkrang terletak di Desa Pajambon, Kacamatan Karamatmulya, Kabupaten Kuningan, merupakan wisata alam di Taman Nasional Gunung Ciremai.

Untuk menuju ke sana, pengunjung bisa menuju ke arah kuningan kemudian belok kanan di gerbang yang ada tulisan "Desa Kalapa Gunung". Sampai disini terus masuk mengikuti papan petunjuk di sepanjang jalan.
Sesampai di desa Pajambon, kendaraan dititipkan dengan membayar parkir Rp 3000,00.


Kemudian kita akan menyusuri jalan setapak yang menuju ke lembah dengan kondisi menanjak. oh ya, selain itu di desa pajambon juga terdapat kebun buah Jambu. Buahnya besar-besar dan matang yang terdapat di samping jalan penanjakan. Terdapat juga susu sapi perah, yang kalo mau kita dapat memesan susu murni untuk di bawa pulang nanti. Pesan susu murninya harus sebelum jam 3, karena pemerahan dilakukan pada sore hari untuk kemudian dikirim ke konsumen.

Sepanjang tanjakan kita juga dapat menikmati pemandangan kaki gunung ciremai dan buah alpokat sepanjang jalan yang kita lewati. Jika sampai gerbang, belok kanan untuk mendaki lagi menuju lembah. Disini kita melalui pepohonan yang rindang. Ada pohon bambu "Apus", pohon pakis dan pepohonan lain yang masih betul-betul alami.


Sepanjang jalan setapak kita disuguhi pemandangan yang mempesona. Memandangi tebing yang kehijau-hijauan sangatlah menyejukkan mata. Ditambah pohon-pohon besar disisi jalan yang berumur puluhan tahun. Disini juga terdapat batuan sedimentasi yang berlapis-lapis, mengingatkan kita akan teori bahwa kerak bumi terdiri atas berbagai lapisan batu-batuan. Tidak jauh dari tempat ini sebentar lagi sampai kita di pos masuk. Di sini kita membayar retribusi Rp 4000,00 untuk 1 orang.

Di pos masuk disediakan mushola untuk shalat. Ada tumbuhan yang meniru buah pisang tapi dua dimensi. Aneh, baru kali ini saya melihatnya. Barangkali sahabat tahu, bunga apa itu?. Di sini juga ada bunga mawar yang waktu itu saya meminta izin untuk memetiknya.

Sebenarnya yang sesungguhnya dicari dari lembah Cilengkrang bagi saya adalah ketenangan dan tantangan. Lembah Cilengkrang bukanlah tempat yang ramai yang banyak dikunjungi orang, oleh karena itu saya mengunjunginya, karena ketenangan yang saya inginkan.

Jika kita sudah mendapat tiket masuk, kita menyusuri jalan setapak. Di kanan dan kiri jalan terdapat berbagai koleksi tumbuhan langka Gunung Ciremai yang dilindungi dan dibudayakan. Disini kita dapat belajar tentang vegetasi apa saja yang ada di Gunung Ciremai.

Jika kita ingin camping, maka setelah berjalan selama 1/2 jam, kita akan melalui tanah lapang di bawah pohon pinus yang rindang. Tempat ini biasa digunakan para murid SMA dan Perguruan tinggi maupun Organisasi Kepemudaan untuk berkemah.

Tempat perkemahan ini ada dua tempat. Yang satu terletak di lembah yang lebih rendah dari tempat berkemah pertama. Untuk keperluan memasak seperti air, sangat mudah didapatkan. Hanya dengan menuruni jalan kurang lebih 100 m kita dapatkan air bersih yang segar.


Selain tempat perkemahan ini, tempat yang menarik untuk dikunjungi adalah aliran sungainya yang sangat jernih. Untuk menyeberangi sungai disediakan jembatan sederhana yang terbuat dari pohon pakis. Sungai ini sangtlah menawan, karena batu kali yang ada didasar sungai sampai terlihat. Riak sungai yang indah sangatlah menenangkan seperti suatu terapi biologis yang berhasil membuat tenang jiwa kita. Benar-benar eksotis dan romantis.


Setelah itu kita akan menemui aliran sungai kecil yang hangat. Ya, di sinilah sumber mata air hangat itu. Disediakan 3 buah kolam bagi anda yang ingin berendam.

Disebelah kiri dari sumber mata air itu, terdapat Curug Sabuk yang merupakan air terjun dengan ketinggian kurang lebih 20 m. Air terjun ini sangat bersih dan jernih dan membolehkan siapapun untuk mandi di sana. Pertama kali menyentuhnya, wuihh, dingin banget. Pijatan air terjun ke badan kita membuat kita sangat relax.

Jika kita meneruskan perjalanan ke atas lagi, kita akan menjumpai curug sawer. Curug sawer ini memiliki ketinggian lebih kurang 75 m. Namun untuk mencapainya tidak mudah. Kita harus mendaki jalan yang sebenarnya merupakan aliran sungai. Jadi anda harus berhati-hati karena jalan ini sangat licin.

Di sekitar curug ini, kita mendengar suara burung-burung berkicau yang menambah semarak alam ciptaan-Nya.

Berdasarkan penelitian Yayasan Visita Kuningan, di sekitar Lembah Cilengkrang masih ditemukan binatang Kijang (Mantiacus muncak), Elang Jawa/Elang Garuda (spizeatus bartelsi), macan tutul, macan kumbang (panthera pardus). Surili (presbites aygula), lutung dan kera.

Karena lelah, akhirnya kita memutuskan untuk kembali ke tanah lapang guna beristirahat. sambil duduk di atas rumput di bawah rindangnya pohon pinus, di tiup semilir angin yang sejuk, kita membuka bekal yang kita bawa. Sambil bercerita betapa indahnya alam ini, kita menyantap nasi dengan lauk sambal, lalapan, telur dadar dan udang. Setelah selesai ada hidangan cuci mulut berupa buah melon, sawo dan pisang. Untuk minumnya ada susu bendera yang dingin. Ehm, sempurna rasanya hidup ini walaupun dengan kesederhanaan.

Setelah itu kita kembali ke pos masuk dan menunaikan shalat Dhuhur di sana.
Setelah beristirahat cukup lama, akhirnya kita menuruni lembah dengan perasaan puas. Rencananya sepulang dari sini kita akan ke kuningan untuk menunaikan shalat ashar di masjid Agung Kuningan.

Jam 16.30 kita kembali kerumah masing-masing.